Pejuang Kata-kata

Menjadi pejuang kata-kata suatu pekerjaan yang menyenangkan. Lahir dari kata, bekerja untuk kata, hidup juga karena kata.

Karena kata-kata juga Blog ini lahir untuk memainkan setiap sentuhan kata yang dirangkai menjadi sebuah tulisan. Selamat bermain kata-kata.

Senin, 10 Februari 2014

Lebaynya Mahasiswa Hari Ini



Memaknai kata lebay merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan” (Berlebihan, overacting). Lebay adalah kata gaul untuk jaman sekarang. Awal kata lebay dari kata lebih, adjektiv menjadi berlebihan.

Kata lebay muncul akibat bahasa anak gaul yang ingin memunculkan sesuatu yang beda, unik, aneh yaitu keadaan yang dibuat-buat yang seharusnya biasa saja, tetapi dibuat oleh pelaku menjadi berlebihan (lebay) .


Kata lebay sendiri muncul tidak tahu kapan persisnya, menurut saya sekitar 2-3 tahun yang lalu, hingga sekarang pun kata Lebay masih populer di kalangan remaja. Lebay muncul akibat akulturasi kata.

Sedikit berbicara lebaynya  mahasiswa, tidak terlepas dari konteks berlebihannya tingkah laku dan tata cara keseharian mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa saat ini lebih suka galau dan menulis  status dengan bahasa berlebihan.

Dewasa ini kita bisa sama-sama melihat dalam kehidupan remaja dan mahasiswa, tidak ada hal positif yang dihasilkan dari kegalauan mereka. Ketika sedih, senang, susah, putus dengan pacar, semua dihempaskan kepada facebook,  apa yang ditulis memang sangat menakjubkan, seolah-olah facebook menjadi tempat mengadu nomor satu dan Tuhan menjadi tergusur. 

Galau sudah menggerogoti serta menjadi tren dikalangan mahasiswa hari ini. Seandainya mau berfikir sedikit, bukankah dunia maya bisa menjadi tempat bermanfaat untuk mengasah intelektualitas dan menjadi wadah mengekspresikan pemikiran-pemikiran kaum muda.

Jika ditelaah, fenomena ini terjadi karena kurang selektifnya mahasiswa memfilter apa yang hadir di lingkungannya.  Sebenarnya jika berfikir sedikit akan keberadaannya, banyak hal positif yang bisa dilakukan, baik di kampus maupun di dalam kehidupan.

Mungkin jarang memang kita membahas lebay dikalangan mahasiswa, namun sedikit coba mengkritisi keadaan, lebel intelektual itu seperti rusak dengan aksi lebay yang dilakukan agent of change.
Rasionalitas pemikiran sudah mulai menurun, hanyut dengan problematika keadaan yang ada, terpuruk dan sulit untuk bangkit, senang dan menghayati keadaan tersebut. padahal apa yang terjadi di negeri ini butuh sumbangsih pemikiran anak bangsa.

Ketika berbicara diskusi dan membahas tentang fenomena hari ini, kaum intelektual seperti menutup mata, tidak bergairah dan tidak ambil pusing.

Tidak bisa disalahkan memang semua ini terjadi, namun jika hari ini lebay sudah menjadi tradisi  dan tren maka kita bisa lihat produk-produk apa yang akan lahir beberapa tahun yang akan datang. Mungkin generasi manja? atau generasi alay?  Dan segala macam bentuk perangkat-perangkat lebay tersebut.

Kita tidak bisa menafikan apa yang ada. Namun kembali menyadarkan apa yang telah terjadi, sebaiknya mahasiswa kembali mengambil peran dan sadar akan peran itu. bukan berarti tidak boleh berlebihan dalam hidup, tapi setidaknya bisa memilah dan memilih apa yang mesti dilakukan untuk hal positif dalam kegiatan sehari-hari.

Berlebihan dalam cara mendapatkan ilmu itu baik, memaksa diri untuk lebih semangat dalam kuliah mungkin ini suatu perubahan yang cukup baik dilakukan mahasiswa. Semoga kita kita anak bangsa tidak hanyut dalam kegalauan dan tidak menjadi generesi lebay, karena apa yang dilakukan hari ini menentukan apa yang ada beberapa tahun kemudian.

(Ridho Permana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar