Memaknai
kata lebay merupakan hiperbol dan singkatan dari kata “berlebihan” (Berlebihan,
overacting). Lebay adalah kata gaul untuk
jaman sekarang. Awal kata
lebay dari kata lebih, adjektiv menjadi berlebihan.
Kata lebay
muncul akibat bahasa anak gaul
yang ingin memunculkan sesuatu yang beda, unik, aneh yaitu keadaan yang dibuat-buat yang
seharusnya biasa saja, tetapi dibuat oleh pelaku
menjadi berlebihan (lebay)
.
Kata lebay
sendiri muncul tidak tahu kapan persisnya, menurut saya sekitar
2-3 tahun yang lalu, hingga sekarang pun kata Lebay masih populer di kalangan remaja. Lebay muncul akibat akulturasi kata.
Sedikit berbicara lebaynya mahasiswa, tidak terlepas dari konteks
berlebihannya tingkah laku dan tata cara keseharian mahasiswa. Kebanyakan mahasiswa
saat ini lebih suka galau dan menulis status dengan bahasa berlebihan.
Dewasa ini
kita bisa sama-sama melihat dalam kehidupan remaja dan mahasiswa, tidak ada hal
positif yang dihasilkan dari kegalauan mereka. Ketika sedih, senang, susah,
putus dengan pacar, semua dihempaskan kepada facebook, apa yang ditulis memang sangat menakjubkan,
seolah-olah facebook menjadi tempat mengadu nomor satu dan Tuhan menjadi
tergusur.
Galau sudah menggerogoti serta menjadi tren dikalangan mahasiswa hari
ini. Seandainya mau berfikir sedikit, bukankah dunia maya bisa menjadi tempat
bermanfaat untuk mengasah intelektualitas dan menjadi wadah mengekspresikan
pemikiran-pemikiran kaum muda.
Jika ditelaah,
fenomena ini terjadi karena kurang selektifnya mahasiswa memfilter apa yang
hadir di lingkungannya. Sebenarnya jika
berfikir sedikit akan keberadaannya, banyak hal positif yang bisa dilakukan,
baik di kampus maupun di dalam kehidupan.
Mungkin
jarang memang kita membahas lebay dikalangan mahasiswa, namun sedikit coba
mengkritisi keadaan, lebel intelektual itu seperti rusak dengan aksi lebay yang
dilakukan agent of change.
Rasionalitas
pemikiran sudah mulai menurun, hanyut dengan problematika keadaan yang ada,
terpuruk dan sulit untuk bangkit, senang dan menghayati keadaan tersebut.
padahal apa yang terjadi di negeri ini butuh sumbangsih pemikiran anak bangsa.
Ketika
berbicara diskusi dan membahas tentang fenomena hari ini, kaum intelektual
seperti menutup mata, tidak bergairah dan tidak ambil pusing.
Tidak
bisa disalahkan memang semua ini terjadi, namun jika hari ini lebay sudah
menjadi tradisi dan tren maka kita bisa
lihat produk-produk apa yang akan lahir beberapa tahun yang akan datang.
Mungkin generasi manja? atau generasi alay?
Dan segala macam bentuk perangkat-perangkat lebay tersebut.
Kita
tidak bisa menafikan apa yang ada. Namun kembali menyadarkan apa yang telah terjadi,
sebaiknya mahasiswa kembali mengambil peran dan sadar akan peran itu. bukan
berarti tidak boleh berlebihan dalam hidup, tapi setidaknya bisa memilah dan
memilih apa yang mesti dilakukan untuk hal positif dalam kegiatan sehari-hari.
Berlebihan
dalam cara mendapatkan ilmu itu baik, memaksa diri untuk lebih semangat dalam
kuliah mungkin ini suatu perubahan yang cukup baik dilakukan mahasiswa. Semoga
kita kita anak bangsa tidak hanyut dalam kegalauan dan tidak menjadi generesi
lebay, karena apa yang dilakukan hari ini menentukan apa yang ada beberapa
tahun kemudian.
(Ridho Permana)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar