Pejuang Kata-kata

Menjadi pejuang kata-kata suatu pekerjaan yang menyenangkan. Lahir dari kata, bekerja untuk kata, hidup juga karena kata.

Karena kata-kata juga Blog ini lahir untuk memainkan setiap sentuhan kata yang dirangkai menjadi sebuah tulisan. Selamat bermain kata-kata.

Sabtu, 12 Juli 2014

Gadis 7 Tahun Ini Hafal 5 Juz Dalam 9 Bulan

Naken Syifa

Di atas panggung itu seorang gadis mungil berbaju ungu terlihat ceria dan semangat. Dia tak segan melambaikan tangannya ke arah kamera atau membentangkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. Senyumnya yang selalu terkembang menambah keimutan di wajahnya yang lugu.          


Dia adalah Aja Naken Syifa (7), gadis kecil berdarah Melayu ini merupakan finalis acara Hafizh Quran yang ditayangkan Trans7. Naken, demikian bocah itu biasa disapa, mulai menghafal Alquran dari sebuah ketidaksengajaan.       

Awalnya sang ibu, Fathul Jannah (35) sering membacakan Naken ayat suci Alquran. Sehingga meski ia belum mampu membaca Alquran, Naken sudah akrab dengan ayat-ayat Alquran. Akhirnya, ayat­-ayat tersebut melekat dalam ingatan Naken. Dalam melakukan aktivitasnya, Naken kecil sering melafalkan kembali ayat suci yang dibacakan ibunya.      

“Sambil main dia suka melafalkan lagi yang saya bacakan itu tanpa dia sadari,” cerita Fathul saat ditemui di lokasi syuting Hafizh Quran, di Teater Tanah Airku Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (11/7/2014).  

Saat duduk di bangku kelas 2 SD, Fathul memindahkan Naken dari sekolah lamanya ke sekolah Islam dengan program menghafal Alquran. Di sana, Naken dituntut untuk menghafal Alquran hingga 2 Juz sampai lulus. Tapi karena Naken baru masuk ke sekolah tersebut pada kelas 2, hafalan Naken jauh tertinggal dibanding teman­-temannya yang lain.   

Itulah yang memicu Fathul mengajar Naken untuk terus menghafal Alquran. Setiap hari, Fathul mendorong Naken menghafal. Akhirnya, dalam waktu sembilan bulan, bocah kelahiran Deli Serdang, 21 Oktober 2006 ini telah berhasil menghafal hampir 5 Juz Alquran, jauh melebihi target sekolahnya.  

“Habis salat Magrib Naken muroja’ah. Lepas Isya, dia menambah hafalan,” jelas Fathul.

Setiap malam, ibu dari dua orang anak ini membimbing Naken menghafal Alquran. Pertama, ia membacakan dulu ayat yang akan Naken hafal sebanyak tiga kali. Kemudian, Naken diminta untuk membaca ulang ayat tersebut sebanyak 10 kali. Setelah itu, Naken diminta menutup Alquran, dan mengulangi ayat tersebut sebanyak 10 kali agar hafal.



“Sebenarnya tiga kali saja dia sudah hafal, tapi Umi tetap minta dia ulang 10 kali,” jelas Fathul yang berprofesi sebagai guru ini.         

Semangat anaknya yang ingin bercita-cita menjadi Polwan ini untuk menghafal memang menggebu-­gebu. Tanpa diminta pun, ia selalu menghafal setiap malam. Bahkan saat ibunya sudah terkantuk­-kantuk, Naken tetap semangat menghafal.     

“Umi, tunggu jangan tidur dulu, 3 kali lagi. Naken belum lancar nih,” kata Fathul sambil tertawa kecil menirukan perkataan anak keduanya.      

Fathul merasa, kunci semangat Naken adalah karena sejak kecil ia sudah akrab dengan ayat suci Alquran. Menurutnya, itulah kunci untuk menghafal bagi anak­-anak kecil. Hal itu digunakan juga untuk menumbuhkan rasa cinta anak pada Alquran.       

Meski bukan seorang hafizah namun Fathul berharap, sebelum Naken menamatkan sekolah dasarnya, dia bisa menyelesaikan hafalan Alquran sebanyak 30 juz. Fathul ingin ilmu yang dimiliki anaknya bermanfaat bagi orang lain sehingga ia bisa menjadi munjahid.


Sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar