Naken Syifa |
Di atas panggung itu seorang gadis mungil berbaju ungu terlihat ceria dan semangat. Dia tak segan melambaikan tangannya ke arah kamera atau membentangkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V. Senyumnya yang selalu terkembang menambah keimutan di wajahnya yang lugu.
Dia adalah Aja
Naken Syifa (7), gadis kecil berdarah Melayu ini merupakan finalis acara Hafizh
Quran yang ditayangkan Trans7. Naken, demikian bocah itu biasa disapa, mulai
menghafal Alquran dari sebuah ketidaksengajaan.
Awalnya sang ibu,
Fathul Jannah (35) sering membacakan Naken ayat suci Alquran. Sehingga meski ia
belum mampu membaca Alquran, Naken sudah akrab dengan ayat-ayat Alquran.
Akhirnya, ayat-ayat tersebut melekat dalam ingatan Naken. Dalam melakukan
aktivitasnya, Naken kecil sering melafalkan kembali ayat suci yang dibacakan
ibunya.
“Sambil main dia
suka melafalkan lagi yang saya bacakan itu tanpa dia sadari,” cerita Fathul
saat ditemui di lokasi syuting Hafizh Quran, di Teater Tanah Airku Taman Mini
Indonesia Indah, Jakarta, Jumat (11/7/2014).
Saat duduk di
bangku kelas 2 SD, Fathul memindahkan Naken dari sekolah lamanya ke sekolah
Islam dengan program menghafal Alquran. Di sana, Naken dituntut untuk menghafal
Alquran hingga 2 Juz sampai lulus. Tapi karena Naken baru masuk ke sekolah
tersebut pada kelas 2, hafalan Naken jauh tertinggal dibanding teman-temannya
yang lain.
Itulah yang memicu
Fathul mengajar Naken untuk terus menghafal Alquran. Setiap hari, Fathul
mendorong Naken menghafal. Akhirnya, dalam waktu sembilan bulan, bocah
kelahiran Deli Serdang, 21 Oktober 2006 ini telah berhasil menghafal hampir 5
Juz Alquran, jauh melebihi target sekolahnya.
“Habis salat Magrib
Naken muroja’ah. Lepas Isya, dia menambah hafalan,” jelas Fathul.
Setiap malam, ibu dari dua orang anak ini
membimbing Naken menghafal Alquran. Pertama, ia membacakan dulu ayat yang akan
Naken hafal sebanyak tiga kali. Kemudian, Naken diminta untuk membaca ulang
ayat tersebut sebanyak 10 kali. Setelah itu, Naken diminta menutup Alquran, dan
mengulangi ayat tersebut sebanyak 10 kali agar hafal.
“Sebenarnya tiga
kali saja dia sudah hafal, tapi Umi tetap minta dia ulang 10 kali,” jelas
Fathul yang berprofesi sebagai guru ini.
Semangat anaknya
yang ingin bercita-cita menjadi Polwan ini untuk menghafal memang menggebu-gebu.
Tanpa diminta pun, ia selalu menghafal setiap malam. Bahkan saat ibunya sudah
terkantuk-kantuk, Naken tetap semangat menghafal.
“Umi, tunggu jangan
tidur dulu, 3 kali lagi. Naken belum lancar nih,” kata Fathul sambil tertawa
kecil menirukan perkataan anak keduanya.
Fathul merasa,
kunci semangat Naken adalah karena sejak kecil ia sudah akrab dengan ayat suci
Alquran. Menurutnya, itulah kunci untuk menghafal bagi anak-anak kecil. Hal
itu digunakan juga untuk menumbuhkan rasa cinta anak pada Alquran.
Meski bukan seorang
hafizah namun Fathul berharap, sebelum Naken menamatkan sekolah dasarnya, dia
bisa menyelesaikan hafalan Alquran sebanyak 30 juz. Fathul ingin ilmu yang
dimiliki anaknya bermanfaat bagi orang lain sehingga ia bisa menjadi munjahid.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar