Museum Isabella Stewart Gardner menyisakan bingkai kosong untuk
mengenang pencurian lukisan tahun 1990 (faebook/Isabella Stewart Gardner
Museum)
|
Ada sensasi tersendiri saat berjalan-jalan
mengintip masa lalu di museum. Menelusuri lukisan, artefak, maupun peninggalan
lainnya seakan menghidupkan kembali kehidupan masa lampau.
Selain menampilkan sejarah, lima museum berikut punya riwayat sendiri yang tak terlupakan. Sama-sama pernah ada aksi pencurian di sana. Mengutip Time, berikut lima museum yang dimaksud:
Museum Isabella Stewart Gardner, Amerika Serikat
Pada 18 Maret 1990, dua pencuri menyamar sebagai petugas
kepolisian Boston dan masuk ke museum. Mereka berhasil mencuri tiga lukisan
senilai US$500 juta atau sekitar Rp5,6 triliun.
Itu menjadi pencurian terbesar dalam sejarah. Lukisan yang dicuri adalah The Concert karya Johannes Vermeer, Storm on the Sea of Galilee karya Rembrandt van Rijn, dan Chez Tortoni karya Manet. Lukisan-lukisan ini tak pernah ditemukan hingga kini.
Untuk mengenang kejadian itu, salah satu bingkai lukisan itu dibiarkan kosong.
Museum Stockholm, Swedia
Itu menjadi pencurian terbesar dalam sejarah. Lukisan yang dicuri adalah The Concert karya Johannes Vermeer, Storm on the Sea of Galilee karya Rembrandt van Rijn, dan Chez Tortoni karya Manet. Lukisan-lukisan ini tak pernah ditemukan hingga kini.
Untuk mengenang kejadian itu, salah satu bingkai lukisan itu dibiarkan kosong.
Museum Stockholm, Swedia
Sekelompok pencuri berhasil mengambil karya seni milik
Renoir dan Rembrandt dari Museum Stockholm, 22 Desember 2000. Harga karya itu
senilai US$30 juta atau sekitar Rp340 miliar.
Modus yang digunakan, adalah membuat ledakan mobil dekat museum untuk mengecoh polisi. Setelah berhasil mencuri, sekelompok orang itu melarikan diri dengan sebuah perahu kecil.
Museum Kunstahl, Belanda
Modus yang digunakan, adalah membuat ledakan mobil dekat museum untuk mengecoh polisi. Setelah berhasil mencuri, sekelompok orang itu melarikan diri dengan sebuah perahu kecil.
Museum Kunstahl, Belanda
Hanya dalam waktu kurang dari 30 menit, komplotan asal
Rumania berhasil mengambil tujuh lukisan karya Piccaso, Matisse, Gaugin, dan
Monet pada 16 Oktober 2012.
Mereka lolos dengan membawa lukisan bernilai US$24 juta atau Rp272 miliar, meski sempat tak sengaja mengaktifkan sistem alarm museum Museum Kunstahl di Belanda.
Museum Antropologi Nasional, Meksiko
Mereka lolos dengan membawa lukisan bernilai US$24 juta atau Rp272 miliar, meski sempat tak sengaja mengaktifkan sistem alarm museum Museum Kunstahl di Belanda.
Museum Antropologi Nasional, Meksiko
Perampok berhasil mencuri 140 benda berharga dari Museum
Antropologi Nasional di Meksiko pada malam Natal, 1985. Dalam aksinya, mereka
mencuri benda-benda bersejarah pra-Kolombia.
Mereka mengambil beberapa emas, batu-batu giok, dan obsidian senilai lebih dari US$20 juta atau Rp226 miliar. Rata-rata barang yang dicuri ukurannya kecil dan mudah dibawa, sehingga sulit ditangkap.
Museum Louvre, Prancis
Mereka mengambil beberapa emas, batu-batu giok, dan obsidian senilai lebih dari US$20 juta atau Rp226 miliar. Rata-rata barang yang dicuri ukurannya kecil dan mudah dibawa, sehingga sulit ditangkap.
Museum Louvre, Prancis
Monalisa, karya ternama Leonardo
Da Vinci adalah lukisan paling populer di Louvre. Tiga pria Italia bersembunyi
semalaman di lemari untuk mencuri Monalisa. Salah satu dari mereka bernama
Vincenzo Perugia.
Berita hilangnya Monalisa pun
tersebar di seluruh koran Prancis. Pencuri menyembunyikan lukisan itu di bawah
koper selama 2 tahun.
Nahas, ketika Perugia berniat menjualnya, polisi muncul. Dia lantas tertangkap dan lukisan itu kembali. Bahkan lukisan wanita tersenyum yang misterius itu jadi lebih tenar dari sebelumnya.
Nahas, ketika Perugia berniat menjualnya, polisi muncul. Dia lantas tertangkap dan lukisan itu kembali. Bahkan lukisan wanita tersenyum yang misterius itu jadi lebih tenar dari sebelumnya.
Sumber: vivalife
Tidak ada komentar:
Posting Komentar