Pejuang Kata-kata

Menjadi pejuang kata-kata suatu pekerjaan yang menyenangkan. Lahir dari kata, bekerja untuk kata, hidup juga karena kata.

Karena kata-kata juga Blog ini lahir untuk memainkan setiap sentuhan kata yang dirangkai menjadi sebuah tulisan. Selamat bermain kata-kata.

Senin, 19 Mei 2014

Inilah Fakta-fakta Tentang Anak Hiperaktif



Anak Hiperaktif yang dikenal secara medis dengan istilah Attention Deficit Hiperactive Disorder (ADHD) memiliki tingkat keaktifan sangat tinggi. Tak jarang orangtua yang akhirnya dibuat kewalahan dan merasa tak mampu menangani tingkah sang buah hati. Berikut ini faktanya:



Kelainan Otak

Penyebab utama prilaku hiperaktif adalah gangguan serta kerusakan pada otak bagian depan atau senyawa rangsangan otak (neurotransmitter). Umumnya anak dengan kondisi Hiperaktif memiliki otak kanan dengan ukuran lebih kecil dari normal.

Bergerak Melebihi Kemampuan

Anak yang hiperaktif dapat terus bergerak sekalipun lelah melebihi batas kemampuannya sendiri tanpa ia sadari. Hal ini terjadi karena otak dan gerakan tubuh yang tidak berkolaborasi dengan baik.

Karena Sulit Berkonsentrasi

Pada dasarnya alasan utama anak hiperaktif banyak bergerak, berpindah-pindah, dan jadi mengganggu adalah karena ia sulit berkonsentrasi. Sehingga ia terus mencari hal yang bisa menyenangkannya. Anak normal dapat berkonsentrasi selama 5 menit sementara hiperaktif hanya mampu 1 menit, bahkan kurang.

Hiperaktif Berbeda dengan Sangat Aktif

Anak yang aktif dan sangat aktif memiliki tingkat keaktifan tinggi setara dengan hiperaktif. Hanya saja anak yang aktif tau kapan harus bergerak, ingin melakukan apa, dan berhenti ketika lelah atau diminta. Sedangkan anak hiperaktif cenderung lebih "sulit" prilakunya karena tidak bertujuan.

Usia Umum Hiperaktif

Gejala serta prilaku hiperaktif baru akan terdeteksi setelah anak menginjak usia 4 tahun atau usia awal sekolah. Umumnya menjangkit >5 % anak usia 4-14 tahun. Deteksi dini serta penanggulangan yang tepat sebaiknya dilakukan sebelum usia anak mencapai 9 tahun.

Makanan Pemicu Hiperaktif

Anak yang hiperaktif sebaiknya menghindari asupan makanan dengan kandungan gula seperti permen, es krim, dan cokelat. Begitu pula kandungan terigu dan gluten pada mie instan dan roti. Karena dapat memicu tingkat hiperaktifnya.

Antisosial

Anak hiperaktif yang tidak tertanggulangi dengan baik sejak dini akan berkembang menjadi sosok antisosial maupun prilaku menyimpang. Karena dorongan prilakunya yang sangat aktif tersebut merupakan bentuk naluri dan cara psikologisnya dalam menghadapi permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar