Bagi
warga Jakarta mungkin sudah tidak asing mengenai Lapangan Banteng, lapangan
yang terletak di Jakarta Pusat ini terkenal akan cerita negatifnya dengan
banyaknya pekerja prostitusi di malam hari.
Namun
padahal di zaman Belanda lapangan ini terkenal sebagai tempat randeveous para
bangsawan bangsawan belanda untuk pamer kereta kudanya masing masing.
Nama
resmi lapangan ini adalah Waterlooplein karena sebagai peringatan atas
kemenangan pertempuran di Waterloo, Belgia.
"Lapangan
ini punya banyak nama dulunya sempat disebut lapangan singa karena berdiri
sebuah patung singa kecil di tengah lapangan, namun karena kecilnya sering
diplesetkan menjadi Lapangan Anjing Pudel" ujar J.J Rizal saat ditemui
saat ngabuburit mengelilingi peninggalan Deandels di Lapangan Banteng. Jakarta
Pusat (11/7/2014).
Kemudian
di era kemerdekaan, Soekarno menganggap kalau nama singa terlalu identik dengan
negara Belanda, dan akhirnya berinisiatif merubah nama lapangan ini menjadi
banteng, yang dianggap mewakili karakter masyarakat Indonesia.
Selanjutnya
untuk menggantikan tugu singa yang terdapat di lapangan ini, Soekarno
mendirikan tugu peringatan pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda. Patung
yang berbentuk orang mengangkat tangan dan terbebas dari jeratan rantai
tersebut ternyata modelnya adalah Soekarno.
"Uniknya
patung ini adalah modelnya Soekarno yang kita tau bahwa yang paling vokal
menyuarakan pembebasan Irian Barat" tutup Rizal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar