Pejuang Kata-kata

Menjadi pejuang kata-kata suatu pekerjaan yang menyenangkan. Lahir dari kata, bekerja untuk kata, hidup juga karena kata.

Karena kata-kata juga Blog ini lahir untuk memainkan setiap sentuhan kata yang dirangkai menjadi sebuah tulisan. Selamat bermain kata-kata.

Sabtu, 12 Juli 2014

Asal Mula Nama Lapangan Banteng

Lapangan Banteng

Bagi warga Jakarta mungkin sudah tidak asing mengenai Lapangan Banteng, lapangan yang terletak di Jakarta Pusat ini terkenal akan cerita negatifnya dengan banyaknya pekerja prostitusi di malam hari.

Namun padahal di zaman Belanda lapangan ini terkenal sebagai tempat randeveous para bangsawan bangsawan belanda untuk pamer kereta kudanya masing masing.


Nama resmi lapangan ini adalah Waterlooplein karena sebagai peringatan atas kemenangan pertempuran di Waterloo, Belgia.

"Lapangan ini punya banyak nama dulunya sempat disebut lapangan singa karena berdiri sebuah patung singa kecil di tengah lapangan, namun karena kecilnya sering diplesetkan menjadi Lapangan Anjing Pudel" ujar J.J Rizal saat ditemui saat ngabuburit mengelilingi peninggalan Deandels di Lapangan Banteng. Jakarta Pusat (11/7/2014).

Kemudian di era kemerdekaan, Soekarno menganggap kalau nama singa terlalu identik dengan negara Belanda, dan akhirnya berinisiatif merubah nama lapangan ini menjadi banteng, yang dianggap mewakili karakter masyarakat Indonesia.

Selanjutnya untuk menggantikan tugu singa yang terdapat di lapangan ini, Soekarno mendirikan tugu peringatan pembebasan Irian Barat dari tangan Belanda. Patung yang berbentuk orang mengangkat tangan dan terbebas dari jeratan rantai tersebut ternyata modelnya adalah Soekarno.

"Uniknya patung ini adalah modelnya Soekarno yang kita tau bahwa yang paling vokal menyuarakan pembebasan Irian Barat" tutup Rizal.

Sumber: detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar